KURSI ROTAN adalah sarana duduk yang dirancang dan diproduksi dengan menggunakan bahan baku rotan, baik rotan alami atau rotan sintetis, termasuk bahan eceng gondok,
pelepah pisang, maupun pandan. Fungsi kursi, selain untuk sarana duduk,
juga sebagai simbol sosial dan perangkat estetis atau keindahan untuk
sarana interior dan eksterior
rumah. Oleh sebab itu, fungsi kursi tersebut sebaiknya tercermin di
dalam nilai-nilai desain yang ideal, termasuk di dalamnya karakteristik
gaya kursi rotan.
Bentuk rupa, fungsi, warna finishing, jenis bahan, tekstur, hiasan, anyaman, proporsi, bentuk ergonomis, ukuran antropometris, dan elemen-elemen estetik lainnya menjadi alat visual yang sangat vital di dalam pencapaian nilai-nilai desain interior dan eksterior.
Nilai-nilai tersebut tidak hanya melekat pada gaya kursi rotan modern atau minimalis yang cenderung bersifat komersial, bahkan hanya dilihat sebagai komoditi atau barang dagangan. Akan tetapi, nilai tersebut juga hadir di dalam visualisasi kursi rotan gaya klasik yang memadukan unsur kayu dan rotan. Demikian pula pada kursi rotan gaya post-modern yang lebih berorientasi pada sisi artistik, unsur simbolik, dan biasanya memiliki nilai tambah estetis yang lebih kreatif.
Aneka bentuk kursi rotan banyak diproduksi di Indonesia. Berikut adalah gambar beberapa aneka jenis kursi rotan
Bentuk rupa, fungsi, warna finishing, jenis bahan, tekstur, hiasan, anyaman, proporsi, bentuk ergonomis, ukuran antropometris, dan elemen-elemen estetik lainnya menjadi alat visual yang sangat vital di dalam pencapaian nilai-nilai desain interior dan eksterior.
Nilai-nilai tersebut tidak hanya melekat pada gaya kursi rotan modern atau minimalis yang cenderung bersifat komersial, bahkan hanya dilihat sebagai komoditi atau barang dagangan. Akan tetapi, nilai tersebut juga hadir di dalam visualisasi kursi rotan gaya klasik yang memadukan unsur kayu dan rotan. Demikian pula pada kursi rotan gaya post-modern yang lebih berorientasi pada sisi artistik, unsur simbolik, dan biasanya memiliki nilai tambah estetis yang lebih kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar